BAB
14
MENGELOLA
KELAS
Mengapa
Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif?
Manajemen kelas
yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles, 2002;
Everstson, & Worsham, 2003). Para pakar dalam bidang manajemen kelas
melaporkan bahwa ada perubahan dalam pemikiran tentang cara terbaik untuk
mengelola kelas. Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan
untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan yang baru memfokuskan pada
kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dna kesempatan untuk menata diri
(Kennedy, dkk., 2001). Manajemen kelas yang mengorientasikan murid pada sikap
pasif dan patuh kepada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan murid dalam
pembelajaran aktif, pemikiran dan konstruksi pengetahuan sosial (Charles &
Senter, 2002).
Kelas
Padat, Kompleks, dan Berpotensi Kacau
Dalam menganalisis lingkungan kelas, Walter Doyle
(1986) mendeskripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan
potensi problemnya:
- · Kelas adalah multidimensional. Kelas adalah setting untuk banyak aktivitas, mulai dari aktivitas akademik seperti membaca, menulis, dan matematika, sampai aktivitas sosial, seperti bermain, berkomunikasi dengan teman, dan berdebat.
- · Aktivitas terjadi secara simultan. Banyak aktivitas kelas terjadi secara simultan. Satu cluster murid mungkin mengerjakan tugas menulis, yang lainnya mendiskusikan suatu cerita bersama guru, dan murid lainnya akan mengerjakan tugas yang lain.
- · Hal-hal terjadi secara cepat. Kejadian sering kali terjadi secara cepat di dalam kelas dan juga membutuhkan respon yang cepat.
- · Kejadian sering kali tidak bisa di prediksi. Hal-hal yang terjadi seringkali tidak sesuai dengan rencana.
- · Hanya ada sedikit privasi. Kelas adalah tempat publik di mana murid melihat bagaimana guru mengatasi masalah, melihat kejadian tidak terduga, dan mengalami frustasi.
- · Kelas punya sejarah. Murid memiliki kenangan tentang apa yang terjadi di kelas pada waktu dahulu.
Kelas yang ramai dan kompleks dapat menimbulkan
kekacauan dan masalah jika kelas tidak dikelola dengan efektif.
TUJUAN
DAN STRATEGI MANAJEMEN
Manajeman
kelas yang efektif punya dua tujuan: membantu murid menghabiskan lebih banyak
waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada
tujuan, dan mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.
Prinsip
Penataan Kelas
Empat prinsip
dasar yang dapat dipakai untuk menata kelas (Evertson, Emmer, & Worsham,
2003)
- · Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang.
- · Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid.
- · Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses.
- · Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.
Gaya
Penataan
Ada beberapa gaya penataan kelas standar yaitu:
- · Gaya auditorium, gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru.
- · Gaya tatap muka, gaya susunan kelas di mana murid saling menghadap.
- · Gaya off-set, gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.
- · Gaya seminar, gaya susunan kelas di mana sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
- · Gaya klaster, gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil.
MENJADI
KOMUNIKATOR YANG BAIK
Mengelola
kelas dan memecahkan konflik secara konstruktif membutuhkan keterampilan
komunikasi yang baik. Tiga aspek utama dari komunikasi adalah keterampilan
berbicara, mendengar, dan komunikasi non verbal.
Berbicara
di Depan Kelas dan Murid
Beberapa strategi
untuk berbicara secara jelas dengan kelas anda antara lain (Florez, 1999):
- · Menggunakan tata bahasa dengan benar.
- · Memilih kosa kata yang gampang dipahami dan tepat bagi level grade murid.
- · Menerapkan strategi untuk meningkatkan kemampuan murid dalam memahami apa yang anda katakan.
- · Berbicara dengan tempo yang tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
- · Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur.
·
Menggunakan perencanaan dan pemikiran
yang logis sebagai dasar untuk berbicara secara jelas di kelas.
Sumber: Psikologi Pendidikan, John W. Santrock.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar