BAB
7
PENDEKATAN
BEHAVIORAL DAN KOGNITIF SOSIAL
Apa
yang Disebut Belajar dan yang Bukan
Pembelajaran
dapat didefenisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan
keterampilan berfikir, yang diperoleh melalui pengalaman. Pembelajaran
melibatkan perilaku akademik dan non-akademik. Pembelajaran berlangsung
disekolah dan dimana saja di seputar dunia anak.
Pendekatan
untuk Pembelajaran
Telah ada
pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran, di antara nya pendekatan
kognitif dan behavioral.
Behavioral adalah pendekatan
pembelajaran. Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku
harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses
mental.
Kognitif dibagi menjadi empat yaitu,
pendekatan kognitif sosial, pemrosesan informasi, konstruktivis kognitif dan
konstruktivis sosial.
PENDEKATAN
BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN
Pengkondisian
Klasik
Adalah
tipe pembelajaran dimana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau
mengasosiasikan stimuli.
Pengkondisian
Operan
Adalah sebentuk
pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan
perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Hukum
Efek Thorndike
Menyatakan
bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa
poerilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah.
Pengkondisian
Operan Skinner
Pengkondisian
operan, di mana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam
probabilitas perilaku itu akan terjadi, merupakan inti dari behaviorisme
Skinner (1938).
Penguatan
dan Hukuman
Penguatan adalah
konsekuensi yang menigkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.
Hukuman adalah konsekuensi yang
menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Penguatan
Positif dan Penguatan Negatif
Penguatan Positif, frekuensi
respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding).
Penguatan Negatif, frekuensi
respon meningkat diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak
menyenangkan).
ANALISIS
PERILAKU TERAPAN DALAM PENDIDIKAN
Apa
itu Analisis Perilaku Terapan?
Analisis
perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah
perilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisis perilaku yang penting dalam
bidang pendidikan: meningkatkan perilaku yang diinginkan, menggunakan dorongan
dan pembentukan, dan mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.
Teori Kognitif Sosial Bandura
Teori Kognitif Sosial menyatakan
bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran
penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif mungkin berupa ekspektasi murid
untuk meraih keberhasilan; faktor sosial mungkin mencakup pengamatan murid
terhadap perilaku orang tuanya.
Pembelajaran
Observasional
Pembelajaran Observasional juga
dinamakan imitasi atau modeling, adalah pembelajaran yang dilakukan ketika
seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Studi
Boneka Bobo Klasik
Dalam sebuah
eksperimen yang dilakukan Bandura (1965) mengilustrasikan bagaimana
pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan mengamati model yang bukan sebagai
penguat atau penghukum. Eksperimen ini juga mengilustrasikan perbedaan antara
pembelajaran dan kinerja.
Modal
Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura
Sejak eksperimen
awalnya, Bandura (1986) memfokuskan pada proses spesifik yang terlibat dalam
pembelajaran observasional. Proses itu adalah: atensi (perhatian), retensi,
produksi dan motivasi.
•Atensi, sebelum
murid dapat meniru tindakan model, mereka harus memerhatikan apa yang dilakukan
atau dikatakan si model. Seoang murid yang terganggu oleh dua murid lainnya
yang sedang bicara mungkin tak mendengar apa yang dikatakan guru. Atensi pada
model dipengaruhi oleh sejumlah karakteristik.
•Retensi,
untuk mereproduksi tindakan model, murid harus mengodekan informasi dan
menyimpannya dalam ingatan (memori) sehingga informasi itu bisa diambil
kembali. Deskripsi verbal sederhana atau gambar yang menarik dan hidup dari apa
yang dilakukan model akan bisa membantu daya retensi murid.
•Produksi, anak
mungkin akan memperhatikan model dan mengingat apa yang mereka lihat, tetapi
karena keterbatasan dalam kemampuan geraknya, mereka tidak bisa mereproduksi
perilaku model.
•Motivasi, sering
kali anak memerhatikan apa yang dikatakan atau dilakukan model, menyimpan
infromasi dalam memori, dan memiliki kemampuan gerak untuk meniru tindakan model, namun tidak termotivasi untuk
melakukannya.
Sumber: Psikologi Pendidikan, John W. Santrock
Tidak ada komentar:
Posting Komentar