Daftar Blog Saya

Kamis, 06 April 2017

Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial

BAB 7
PENDEKATAN BEHAVIORAL DAN KOGNITIF SOSIAL

Apa yang Disebut Belajar dan yang Bukan
            Pembelajaran dapat didefenisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berfikir, yang diperoleh melalui pengalaman. Pembelajaran melibatkan perilaku akademik dan non-akademik. Pembelajaran berlangsung disekolah dan dimana saja di seputar dunia anak.
Pendekatan untuk Pembelajaran
            Telah ada pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran, di antara nya pendekatan kognitif dan behavioral.
            Behavioral adalah pendekatan pembelajaran. Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental.
            Kognitif dibagi menjadi empat yaitu, pendekatan kognitif sosial, pemrosesan informasi, konstruktivis kognitif dan konstruktivis sosial.


PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN
Pengkondisian Klasik
            Adalah tipe pembelajaran dimana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli.
Pengkondisian Operan
            Adalah sebentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Hukum Efek Thorndike
            Menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa poerilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah.
Pengkondisian Operan Skinner
            Pengkondisian operan, di mana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi, merupakan inti dari behaviorisme Skinner (1938).

Penguatan dan Hukuman
            Penguatan adalah konsekuensi yang menigkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan  terjadi.
            Hukuman adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Penguatan Positif dan Penguatan Negatif
            Penguatan Positif, frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding).
            Penguatan Negatif, frekuensi respon meningkat diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).


ANALISIS PERILAKU TERAPAN DALAM PENDIDIKAN
Apa itu Analisis Perilaku Terapan?
            Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan: meningkatkan perilaku yang diinginkan, menggunakan dorongan dan pembentukan, dan mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.

Teori Kognitif Sosial Bandura
            Teori Kognitif Sosial menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif mungkin berupa ekspektasi murid untuk meraih keberhasilan; faktor sosial mungkin mencakup pengamatan murid terhadap perilaku orang tuanya.

Pembelajaran Observasional
            Pembelajaran Observasional juga dinamakan imitasi atau modeling, adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Studi Boneka Bobo Klasik
            Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan Bandura (1965) mengilustrasikan bagaimana pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan mengamati model yang bukan sebagai penguat atau penghukum. Eksperimen ini juga mengilustrasikan perbedaan antara pembelajaran dan kinerja.


Modal Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura
            Sejak eksperimen awalnya, Bandura (1986) memfokuskan pada proses spesifik yang terlibat dalam pembelajaran observasional. Proses itu adalah: atensi (perhatian), retensi, produksi dan motivasi.
Atensi, sebelum murid dapat meniru tindakan model, mereka harus memerhatikan apa yang dilakukan atau dikatakan si model. Seoang murid yang terganggu oleh dua murid lainnya yang sedang bicara mungkin tak mendengar apa yang dikatakan guru. Atensi pada model dipengaruhi oleh sejumlah karakteristik.
Retensi, untuk mereproduksi tindakan model, murid harus mengodekan informasi dan menyimpannya dalam ingatan (memori) sehingga informasi itu bisa diambil kembali. Deskripsi verbal sederhana atau gambar yang menarik dan hidup dari apa yang dilakukan model akan bisa membantu daya retensi murid.
Produksi, anak mungkin akan memperhatikan model dan mengingat apa yang mereka lihat, tetapi karena keterbatasan dalam kemampuan geraknya, mereka tidak bisa mereproduksi perilaku model.
Motivasi, sering kali anak memerhatikan apa yang dikatakan atau dilakukan model, menyimpan infromasi dalam memori, dan memiliki kemampuan gerak untuk meniru tindakan  model, namun tidak termotivasi untuk melakukannya.

Sumber: Psikologi Pendidikan, John W. Santrock


Tidak ada komentar:

Posting Komentar