Daftar Blog Saya

Kamis, 06 April 2017

Psikologi Pendidikan: Perangkat untuk Mengajar Secara Efektif

BAB I
PSIKOLOGI PENDIDIKAN : PERANGKAT UNTUK MENGAJAR SECARA EFEKTIF

SELAYANG PANDANG PSIKOLOGI PEDIDIKAN

Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental. Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada vaa memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan adalah bidang yang sangat luas segingga dibutuhkan satu buah buku tersendiri untuk menjelaskannya. 

Latar Belakang Historis
Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum abad ke-20. Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan. 

William James. Tak lama setelah meluncurkan buku ajar psikologinya yang pertama, Principles of Psychology (1890), William James (1842-1910) memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk "Talks to Teachers" (James, 1899/1993). Dalam kuliah ini dia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak. James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak. 

John Dewey. Tokoh kedua yang berperan besar dalam membentuk psikologi pendidikan adalah Jhony Dewey (1859-1952). 

E. L. Thorndike. Perintis ketiga adalah E. L. Thorndike (1874-1949), yang memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. 

Diversitas dan Psikologi Pendidikan Awal
Tokoh paling menonjol dalam sejarah awal psikologi pendidikan kebanyakan adalah pria    Kulit putih, seperti James, Dewey dan Thorndike. 


Perkembangan Lebih Lanjut
Pendekatan Thorndike untuk studi pembelajaran digunakan sebagai panduan bagi psikologi pendidikan di paruh pertama abad ke-20. Dalam ilmu psikologi Amerika, pandangan B. F. Skinner (1938), yang didasarkan pada ide-ide Thorndike, sangat memengaruhi psikologi pendidikan pada pertengahan abad ke-20. 

Mengajar: Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan 
Bidang psikologi pendidikan banyak mengambil sumber dari teori dan riset psikologi yang lebih luas. 


CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal utama yaitu, pengetahuan dan keahlian profesional dan komitmen dan motivasi.  

Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang kultural. 

Penguasaan Materi Pelajaran
Ini juga membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai gagasan, cara berfikir dan berargumen, pola perubahan dalam suatu mata pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran, dan kemampuan untuk mengaitkan satu gagasan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya. 

Strategi Pembelajaran
Prinsip konstruktivisme adalah inti dari filsafat pendidikan William James dan John Dewey. Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun dan membangun (to construct) pengetahuan dan pemahaman. 

Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
Guru harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu (Pintrich & Schunk, 2002). Mereka menghabiskan banyak waktu untuk menyusun rencana instruksional, mengorganisasikan pelajaran agar murid meraih hasil maksimal dari kegiatan belajarnya. 

Keahlian Manajemen Kelas
Aspek penting lain untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru yang efektif membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif. 

Keahlian Motivasional
Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar (Boekaerts, Pintrich &Zeidner, 2000; Stipek, 2002). Para ahli psikologi pendidikan semakin percaya bahwa motivasi ini paling baik di dorong dengan memberi kesempatan murid untuk belajar di dunia nyata, agr setiap murid berkesempatan menemui sesuatu yang baru dan sulit. 

Keahlian Komunikasi
Keahlian komunikasi bukan hanya penting untuk mengajar, tetapi juga untuk berinteraksi dengan orang tua murid. Guru yang efektif menggunakan keahlian komunikasi yang baik saat berbicara dengan murid, orang tua, administrator, dan yang lainnya.  

Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berlainan
Di dunia yang saling berhubungan secara kultural ini, guru yang efektif harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan mereka (Cushner, 2003; Johnson, 2002; Jhonson & Johnson, 2002; Spring, 2002). 


Keahlian Teknologi
Teknologi itu sendiri tidak selalu meningkatkan kemampuan belajar murid. Dibutuhkan syarat atau kondisi lain untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung proses belajar murid. Kondisi-kondisi antara lain visi dan dukungan dari tokoh pendidikan, guru yang menguasai teknologi untuk pembelajaran dan memandang anak sebagai pembelajar yang aktif dan konstruktif. 

Komitmen dan Motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Guru pemula sering kali melaporkan bahwa dibutuhkan investasi waktu dan usaha yang besar untuk menjadi guru yang efektif. Guru yang efektif juga punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.  


RISET DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Riset bisa menjadi sumber informasi berharga untuk memahami strategi mengajar. 

Mengapa Riset Itu Penting?
Riset yang memberikan informasi yang valid tentang cara terbaik untuk mengajar bisa membuat anda menjadi guru yang lebih baik. 

Pendekatan Riset Ilmiah 
Riset ilmiah adalah riset objektif, sistematis dan dapat diuji. Riset ilmiah mereduksi kemungkinan bahwa informasi didasarkan pada keyakinan, opini, dan perasaan personal. Riset ilmiah di landaskan pada metode ilmiah, sebuah pendekatan yang dapat di pakai untuk menemukan informasi yang akurat.  Pendekatan ini terdiri dari beberapa langkah: merumuskan masalah, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, serta merevisi kesimpulan dan teori riset.

Pendekatan Ilmiah
Riset ilmiah adalah riset objektif, sistematis, dan dapat diuji. Riset ilmiah mereduksi kemungkinan bahwa informasi didasarkan pada keyakinan, opini, dan perasaan personal. Riset ilmiah dilandaskan pada metode ilmiah, sebuah pendekatan yang dapat dipakai untuk menemukan informasi yang akurat. Pendekatan ini terdiri dari beberapa langkah: merumuskan masalah, mengumpulakan data, menarik kesimpulan, serta merevisi kesimpulan dalam teori riset.
Metode Riset
            Ada tiga metode dasar yang dipakai untuk mengumpulkan informasi dalam psikologi pendidikan, yaitu deskritif, korelasional, dan eksperimental.
Riset Deskriptif
            Riset ini bertujuan untuk mengamati dan mencatat perilaku.


Observasi
            Observasi ilmiah dilakukan dengan cara yang sistematis. Observasi ini membutuhkan pengetahuan tentang apa yang anda amati, melakukan observasi dengan cara yang tidak mengandung bias, mencatat dan mengelompokkan apa yang dilihat.
Etnis dan Kultur
            Periset juga cenderung mempraktikkan ethnic gloss ketika mereka memilih dan mendeskripsikan kelompok etnis minoritas. Ethnic Gloss berarti menggunakan label etnis seperti Afro-Amerika, Latin, Asia-Amerika secara dangkal sehingga kelompok etnis tampak jauh lebih homogen ketimbang yang sebenarnya.


Sumber: Psikologi Pendidikan, John W. Santrock.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar